p-Index From 2019 - 2024
7.219
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal KALAM Jurnal Theologia Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam Potensia Jurnal Ushuluddin Jurnal Studi Islam Musawa : Jurnal Studi Gender dan Islam Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Diya Al-Afkar MAHKAMAH: Jurnal Kajian Hukum Islam Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur´an dan Tafsir Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Raheema Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Quran dan al-Hadits Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora Jurnal Studi Al-Qur'an MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur´an dan Tafsir Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir Jurnal Ibn Abbas Tribakti: jurnal pemikiran keIslaman Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis Khatulistiwa HUMANISMA : Journal of Gender Studies Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Jurnal Ulunnuha Al-Fath Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences Jurnal Studi Hadis Nusantara Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Jurnal Perspektif SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an,Tafsirdan Pemikiran Islam Maghza: Jurnal Ilmu al-Qur'an and Tafsir QOF: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir HUMANISMA : Journal of Gender Studies Jurnal Tafsere Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) Al-Misykah: Jurnal Studi Al-qur'an dan Tafsir Aqwal: Journal of Quran and Hadies Studies Spiritualita : Journal of Ethics and Spirituality Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Studi Islam

THE CONTEMPORARY THOUGHT ON THE QUR’AN: The Discourse of Muhammad Syahrûr’s al-Kitâb wa al-Qur’ân Zulfikar, Eko
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v7i1.2542

Abstract

New methodologies and approaches in the study of the Qur’an are very much carried out by contemporary reviewers. This is actually influenced by the understanding of the Qur’an which always experiences dynamics in the times. This paper specifically addresses Muhammad Syahrûr’s contemporary thinking about the Qur’an in al-Kitâb wa al-Qur’ân. By descriptive-analytical study, the writer concludes understanding the Qur’an according to Syahrûr can be done by contextualizing the Quranic verses with a linguistic structure and scientific, philosophical, historical, psychological, and sociological approaches. He wants the content of the Qur’an to be in harmony with current social dynamics, the readers always actualize themselves extensively by not resting on the products of classical thought that have been considered established and sacred, and the Qur’an as if it had just been revealed, so that it can deconstruct and reconstruct the scientific knowledge of the Qur’an which has been considered final.[Metodologi dan pendekatan baru dalam studi Al-Qur’an marak dilakukan oleh para pengkaji kontemporer. Hal ini sejatinya dipengaruhi pemahaman tentang Al-Qur’an yang selalu mengalami dinamika dalam perkembangan zaman. Artikel ini secara spesifik mengulas pemikiran kontemporer Muhammad Syahrûr tentang Al-Qur’an dalam al-Kitâb wa al-Qur’ân. Dengan telaah deskriptif-analitis, penulis menyimpulkan bahwa pemahaman Al-Qur’an menurut Syahrûr dapat dilakukan dengan cara mengkontekstualisasikan Al-Qur’an dengan struktur linguistik serta pendekatan saintifik, filosofis, historis, psikologis, dan sosiologis. Dia menginginkan kandungan Al-Qur’an selaras dengan dinamika sosial kekinian, para pembaca senantiasa mengaktualisasikan diri secara ekstensif dengan tidak berpijak pada produk pemikiran Islam klasik yang telah dianggap mapan dan sakral, dan memosisikan Al-Qur’an seakan-akan baru saja diwahyukan, sehingga dapat mendekonstruksi sekaligus merekonstruksi tradisi keilmuan Al-Qur’an yang selama ini telah dianggap final]
THE CONTEMPORARY THOUGHT ON THE QUR’AN: The Discourse of Muhammad Syahrûr’s al-Kitâb wa al-Qur’ân Eko Zulfikar
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 7 No. 1 (2020)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v7i1.2542

Abstract

New methodologies and approaches in the study of the Qur’an are very much carried out by contemporary reviewers. This is actually influenced by the understanding of the Qur’an which always experiences dynamics in the times. This paper specifically addresses Muhammad Syahrûr’s contemporary thinking about the Qur’an in al-Kitâb wa al-Qur’ân. By descriptive-analytical study, the writer concludes understanding the Qur’an according to Syahrûr can be done by contextualizing the Quranic verses with a linguistic structure and scientific, philosophical, historical, psychological, and sociological approaches. He wants the content of the Qur’an to be in harmony with current social dynamics, the readers always actualize themselves extensively by not resting on the products of classical thought that have been considered established and sacred, and the Qur’an as if it had just been revealed, so that it can deconstruct and reconstruct the scientific knowledge of the Qur’an which has been considered final.[Metodologi dan pendekatan baru dalam studi Al-Qur’an marak dilakukan oleh para pengkaji kontemporer. Hal ini sejatinya dipengaruhi pemahaman tentang Al-Qur’an yang selalu mengalami dinamika dalam perkembangan zaman. Artikel ini secara spesifik mengulas pemikiran kontemporer Muhammad Syahrûr tentang Al-Qur’an dalam al-Kitâb wa al-Qur’ân. Dengan telaah deskriptif-analitis, penulis menyimpulkan bahwa pemahaman Al-Qur’an menurut Syahrûr dapat dilakukan dengan cara mengkontekstualisasikan Al-Qur’an dengan struktur linguistik serta pendekatan saintifik, filosofis, historis, psikologis, dan sosiologis. Dia menginginkan kandungan Al-Qur’an selaras dengan dinamika sosial kekinian, para pembaca senantiasa mengaktualisasikan diri secara ekstensif dengan tidak berpijak pada produk pemikiran Islam klasik yang telah dianggap mapan dan sakral, dan memosisikan Al-Qur’an seakan-akan baru saja diwahyukan, sehingga dapat mendekonstruksi sekaligus merekonstruksi tradisi keilmuan Al-Qur’an yang selama ini telah dianggap final]